Rabu, 01 Juni 2016

Berapakah Standar Gaji Programmer di Indonesia?

Walaupun saya belum pernah bekerja ‘real’ sebagai programmer, tapi saya tertarik untuk membahas hal ini, karena pastinya tujuan dari sebagai besar lulusan ilmu komputer/TI adalah menjadi programmer, jadi berapakah gaji programmer di Indonesia?

Apa yang saya bahas disini saya kumpulkan dari berbagai sumber, jika ini tidak sesuai dengan ‘kenyataannya’, silahkan tinggalkan komentar anda. Mudah2an bermanfaat bagi rekan-rekan lain sebagai gambaran masa depan :)

‘Angin Surga’ Tingginya Gaji Programmer
Jika anda pernah membaca tentang jadi programmer di Indonesia dari majalah, koran, atau situs survey luar negeri, hampir semuanya mencantumkan jumlah yang ‘wah’. Sebagai contoh, anda bisa buka link berikut (kompas.com): Ini Dia Rata-rata Gaji Pekerja IT di Indonesia.

Dalam artikel tersubut, kompas mengutip hasil survey situs zdnet.com. Hasilnya? Saya akan tampilkan kesini:

IT Skills Pengalaman Kerja
0 – 5 Tahun 5 – 10 Tahun > 10 Tahun
Application Development 41,076,430 72,387,596 122,961,017
Desktops/Software 35,720,809 74,072,867 106,737,714
Operating Systems 37,270,661 66,445,100 99,637,087
Servers/Networking 36,320,145 69,316,628 103,453,108
Web Development 41,045,231 67,485,390
Systems Administration 33,900,526 71,492,724 94,171,898
Database Management 36,974,578 63,845,642 96,427,356
Enterprise Applications 45,473,952 81,323,387 132,138,799
Consulting/Business Services 150,089,767
IT Security 36,177,730 70,119,467 100,871,814
Infrastructure Management 43,940,123 74,762,226 107,727,611
Sesuai dengan layaknya dunia kerja, semakin berpengalaman, anda akan dibayar semakin besar.

Sebagai contoh, saya akan ambil Gaji Application Development dan Web Development, yang kira-kira bisa diartikan sebagai programmer desktop dan programmer web. Dengan gaji sekitar 41 juta setahun (untuk pengalaman 0 -5 tahun), setiap bulan anda akan menerima 41/12 = 3,4 Juta per bulan. Cukup lumayan.

Survey ini dilakukan di tahun 2011. Dengan mempertimbangkan inflasi dan kenaikan harga, angkanya bisa kita anggap 4jt/bulan. Untuk yang lebih berpengalaman bisa mencapai 6 – 11 juta sebulan.

Bagaimana Dengan Kenyatannya?
Tabel diatas berasal dari survey yang dilakukan oleh situs asing, kita tidak tahu darimana dan siapa yang di survey. Bagaimana dengan kenyataannya? Gaji programmer di Indonesia sebenarnya lebih rendah daripada itu.

Anda bisa membaca curhat programmer di kompasiana, dan sub forum kaskus ini. Saya yakin merekalah yang sudah berpengalaman menjadi pekerja programmer. Hasilnya? Yup, untuk fresh graduate kebanyakan dibayar ‘hanya’ sebesar UMR, berkisar dari 1,5 jt hingga 2,5jt. Kenapa bisa begini? Banyak alasannya.

Alasan pertama adalah di Indonesia belum banyak perusahaan besar IT. Kebanyakan industri IT/Programming hanyalah start-up yang memiliki dana terbatas. Oleh karena itu anda juga dibayar ‘seadanya’. Bisanya akan ada bonus setiap selesai proyek. Jika bekerja di perusahaan seperti ini, jam kerjanyanya juga tidak jelas. Jika tidak ada job kita serasa nganggur, namun jika lagi banyak, terpaksa tidur di kantor untuk mengejar deadline.

Bagaimana dengan kantor perwakilan Google dan Microsoft di Indonesia? Saya ragu mereka butuh programmer. Kantor-kantor seperti itu lebih banyak ke arah bisnis daripada riset dan pengembangan (yang butuh programmer). Jika pun perlu, rasanya tidak butuh banyak.

Alasan kedua adalah karena kurangnya standar kemampuan lulusan sarjana ilmu komputer/TI di Indonesia. Mengenai hal ini pernah saya bahas di artikel lain: Dilema Lulusan Ilmu Komputer dan Teknik Informatika: Antara Teori dan Praktek. Saya yakin tidak banyak universitas di indonesia yang mengajarkan program skala enterprise seperti database Oracle, SAP, atau ABAP. Kalau di jaringan, sangat sedikit yang praktek dengan router standar industri seperti CISCO. Oleh karena itu, perusahaan harus mengeluarkan biaya extra untuk ‘melatih’ fresh graduate ini.

Jadi, Kalau Cuma di Gaji UMR, Buat Apa Jadi Programmer?
Kita tidak bisa menyalahkan industri yang membayar kecil programmer. Yang berlaku adalah hukum ekonomi. Jika penawaran sedikit dan jasa programmer banyak, tentunya harus berani bersaing. Jadi, apakah tidak ada harapan untuk calon programmer?

Selama ada niat, tekad, dan kemauan, tentu peluang besar ada di depan mata. Salah satu solusi, anda bisa bekerja di perusahaan asing. Di ‘luar’, programmer memang lebih dihargai, tentunya karena perkembangan industri di sana lebih maju. Yang paling dekat bisa coba ambil job di singapura.

Peluang kedua adalah menjadi freelance. Loh? Kenapa? Jika anda yakin dengan skill dan kemampuan, langsung saja coba bersaing dengan programmer-programmer luar. Sebagai contoh, coba kunjungi situs codecanyon.net. Ini adalah tempat jual beli kode program. Anda bisa menjual hasil karya ‘coding’ disini, dan pembelinya berasal dari seluruh dunia.

Suka membuat theme wordpress? Bisa coba lempar ke themeforest.net, standar harga 1 theme sekitar US $40 – 50, yakni sekitar 550rb – 700rb. Jika mampu terjual 10 saja setiap bulan, anda sudah mengantongi 7jt/bulan (terlepas dari skema bagi hasil di situs tersebut). Bagaimana jika setiap bulan anda bisa membuat 1 theme baru? Tinggal di kalikan saja.

Programmer adalah pekerjaan paling fleksibel. Anda bisa bekerja di perusahaan, ataupun bekerja sendiri. Jika bekerja sendiri (freelance), kita juga tidak perlu kantor, bisa bekerja dari rumah selama terkoneksi ke internet.

Semoga tulisan ini bisa membuka wawasan anda tentang gaji programmer di Indonesia. Walaupun terkesan hightech, tapi dari segi gaji tidak berbeda dengan pekerjaan ‘standar’ lain. Oleh karena hal ini pula banyak lulusan komputer ‘meninggalkan’ programming untuk mengejar karir di dunia Perbankan atau PNS.

Semoga kedepannya Industri Kreatif yang berbasiskan IT lebih banyak hadir di Indonesia, yang dengan sendirinya akan membutuhkan banyak programmer. Tapi apakah anda sudah punya skill dan kemampuan untuk bersaing? :)

Update: Komentar dari pelaku bisnis IT
Sejak artikel ini saya tulis, banyak komentar dan sharing dari pelaku bisnis IT yang “sebenarnya” (terimakasih). Ini bisa menambah panduan apa yang mesti disiapkan untuk berkarir sebagai programmer. Berikut beberapa diantaranya:

Mas Ade (www.integravity.co.id):

“Yang saya alami adalah begini. Setelah dulu pernah bekerja pada sebuah perusahaan dan kemudian mendirikan startup sendiri, masalah yang dihadapi startup pada umumnya saya alami yaitu minim dana untuk operasional.

Saya salah satunya saya dulu sering komplain gaji pada owner. Setelah saya membuat startup sendiri dan mengalami kesempatan mendapatkan pengalaman kekurangan dana, gantian saya yang dikomplain programmer yang bekerja di startup saya. Hahahaha.

Intinya saya memahami betul bagaimana menjadi penyedia lapangan kerja. Seru. Sekarang saya sudah sedikit agak tenang seiring perkembangan usaha.

Bekerja pada startup sangat baik untuk anda. Selagi masih muda mengapa harus takut berjuang? Hitung-hitung memantaskan diri untuk menerima kesuksesan masa depan anda.Semoga pegawai saya dan pegawai startup yang lain memahami.

Sekilas itu saja dari suara pengusaha.
Sukses untuk anda semua.”

Dari mbak Martha (www.cpssoft.com):

“Menarik sekali artikelnya Mas Andre. Sekadar berbagi pengalaman dari saya dari sisi perusahaan IT :)

Kami malah kesulitan Mas, cari programmer berkualitas yang mau jadi karyawan tetap. Padahal standar gaji kami cukup bagus. Untuk software tester (QA) saja, minimal gajinya 5 juta, itu fresh grads. Programmer (Java atau Android atau iOS) mulai dari 6 juta sampai 15 juta. Jauh di atas UMR yang tahun ini 3,1 juta. :)

But still… ketika kami buka iklan, calon programmer yg berkualitas malah minta part time atau freelance. :D
Mungkin Mas Andre bisa kasih tau teman2 di sini, ada nih perusahaan IT yg menghargai pekerja IT dengan layak. :)”

Bagi yang punya skill, bisa dicoba tuh lowongan kerja di tempat mbak Martha. Sangat lumayan untuk fresh graduate maupun yang sudah pengalaman. hehe…

Tambahan dari mas Rudi:

“Sekadar berbagi pengalaman.

Latar belakang saya adalah dari keuangan dan dalam pekerjaan sehari-hari sangat membutuhkan alat bantu dalam mempercepat menyelesaikan setiap pekerjaan yang ada dari kalkulator hingga ‘spreadsheet’. Itupun belum cukup, membutuhkan keahlian khusus seperti kemampuan penguasaan ‘coding’.

Dari pengalaman tersebut di atas, dihimbau pengetahuan tidak hanya seputar IT dan bahasa pemrogramannya tapi harus jauh lebih luas, karena IT dan kemampuan pemrograman hanya bagian kecil dari dunia IT. Adalah lebih baik jika kemampuan IT tersebut untuk melengkapi dan memudahkan pekerjaan pada sektor lain, selain sektor keuangan, masih ada sektor pendidikan, kesehatan, transportasi.

Ingat IT atau Teknologi Informasi adalah kemampuan mengolah data agar bisa digunakan untuk hal yang lebih baik, berarti karena berurusan dengan data, ilmu terdekat yang juga harus dikuasai adalah ilmu statistik. Jadi IT bukan hanya sekadar melakukan pemrograman. Semoga hal ini dapat melengkapi dan menambah wawasan. Terima kasih.”

Terimakasih untuk komentarnya, semoga bisa menambah wawasan tentang dunia kerja programmer bagi rekan2 yang lain. Indonesia masih butuh banyak programmer yang berkualitas, bukan sekedar sarjana ilmu komputer/IT. So, upgrade your skill! :)

http://www.duniailkom.com/berapakah-standar-gaji-programmer-di-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar